Kumpulan Mutiara hadits Para Imam

Posted by Unknown 28/02/13 0 komentar

Kumpulan Mutiara Hadits Para IMAM

Mutiara Hadits Imam Ja‘far as

• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”

• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.” 

• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”

• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”

• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”


Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.

1. Jiwa yang agung

“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.

2.Akibat baik dan buruk

“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.

3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik

“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.

4. Ambillah nasihat yang baik

“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.

5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu

“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.

6. Kesempurnaan yang paling sempurna

“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.

7. Tiga kriteria agung

“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.

8. Kontinyu dalam berdoa

“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.

9. Keutamaan orang alim atas ‘abid

“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.

10. Dua karakter orang alim

“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.

11. Tiga pahala

“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.

12. Tinggalkanlah kemalasan

“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.

13. Penyesalan di hari kiamat

“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.

14. Buah silaturahmi

“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.

15. Berucap ramah dengan orang lain

“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.

16. Hadiah Ilahi

“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.

17. Jujur dan melaksanakan amanat

“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.

18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan

“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.

19. Pencela dibenci Allah

“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.

20. Tanda-tanda rendah hati

“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.

21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik

“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.

22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah

“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.

24. Akal adalah makhluk Allah terbaik

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.

25. Hisab atas dasar akal

“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”

26. Pahala guru dan murid

“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.

27. Dosa mufti yang tidak berilmu

“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.

28. Ulama neraka

“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.

29. Tanda-tanda seorang faqih

“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.

30. Bergurau tanpa mencela

“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.

31. Azab untuk tiga kriteria

“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.

32. Yang disukai Allah

“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.

33. Kontinyu dalam doa

“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.

34. Berdoa di waktu sahar

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”

35. Berdoa untuk orang lain

“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.

36. Mata-mata yang tidak akan menangis

“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.

37. Orang yang tamak bak ulat sutra

“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.

38. Jangan berwajah dua

“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.

Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:

“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)


Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.

1.Hujjah lahiriah dan batiniah

“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.

2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia

“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.

3.Merendahkan diri di hadapan Allah

“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.

4.Menjenguk mukmin karena Allah

“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.

5.Harga diri, akal dan nilai seseorang

“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.

6.Menjaga harga diri orang lain

“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.

7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah

“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.

8.Orang berakal tidak akan berbohong

“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.

9.Hikmah diam

“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.

10.Pencela yang tak tahu malu

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.

11.Orang sombong tidak akan masuk surga

“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.

12.Program kerja siang dan malam

“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.

13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal

“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.

14.Akibat cinta dunia

“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.

15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah

“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.

16.Hasil amanah dan kejujuran

“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.

17.Berkata benar dan membasmi kebatilan

“Takutlah kepada Allah dan berkatalah benar meskipun engkau harus binasa, karena di dalam berkata benar itu adalah keselamatanmu. Takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah kebatilan meskipun engkau akan selamat, karena di dalam kebatilan itu adalah kecelakaanmu”.

18.Bala` sesuai dengan kadar iman seseorang

“Seorang mukmin bak dua sayap timbangan, ketika imannya bertambah, maka bala`nya pun akan bertambah”.

19. Shalat sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah

“Shalat sunnah adalah sarana bagi mukmin untuk mendekatkan diri kepada Allah”.

20.Keutamaan ishlah (memperbaiki keadaan) dan memaafkan

“Pada hari kiamat sebuah suara akan berteriak lantang: “Perhatian! Barang siapa yang merasa memiliki pahala di sisi Allah, hendaklah ia berdiri!” Tidak ada orang yang berani berdiri kecuali para pemaaf dan orang yang memilih semangat untuk ishlah. Pahalanya ada di sisi Allah”.

21.Sedekah terbaik

“Menolong orang yang lemah adalah sedekah terbaik”.

22.Dosa baru, bala` baru

“Ketika seseorang melakukan dosa baru yang belum pernah dilakukannya, maka Allah akan mendatangkan bala` yang tak pernah disangka-sangka baginya”.

23.Kunci pintu hati

“Perdalamilah agama Allah, karena memperdalami agama adalah kunci hati dan faktor utama untuk mencapai kedudukan yang tinggi di dalam agama dan di dunia. Dan keutamaan seorang “faqih” atas seorang abid bak keutamaan matahari atas bintang-bintang, dan barang siapa enggan mendalami agamanya, maka Allah tidak akan pernah merelai amalannya”.

24.Dunia adalah sarana terbaik

“Jadikanlah untuk dirimu bagian dari dunia selama hal itu halal, tidak merusak harga diri dan tidak melampaui batas, serta gunakanlah dunia tersebut untuk memperkokoh agama, karena diriwayatkan bahwa bukan golongan kami orang yang mengorbankan dunia demi agamanya atau mengorbankan agama demi dunianya”.

25.Ibadah terbaik

“Ibadah terbaik setelah mengetahui Allah adalah menunggu “faraj” (kemunculan Imam Mahdi a.s.)”.

26.Mencintai orang lain

“Mencintai orang lain adalah setengah iman”.

27.Menghindari kemarahan

“Barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menghindarkannya dari siksa api neraka”.

28.Manusia terkuat

“Barang siapa ingin menjadi manusia terkuat, hendaknya bertawakal kepada Allah”.

29.Selalu meningkat, bukan malah mundur

“Barang siapa yang dua harinya sama, maka ia telah rugi, barang siapa yang satu harinya lebih jelek, maka ia terlaknat, barang yang (kebaikannya) tidak bertambah sama sekali, maka ia berada dalam kekurangan, dan barang siapa yang berada dalam kekurangan, maka kematian lebih baik baginya”.

30.Berbuat kebajikan kepada orang lain

“Hak saudaramu yang paling vital adalah jangan kau menutupi sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya”.

31.Menghindari bergurau

“Hindarilah bergurau, karena bergurau dapat melenyapkan cahaya imanmu”.

32.Nasihat alam semesta

“Jika engkau merenungkan ciptaan (yang ada di dunia ini), niscaya engkau akan melihat nasihat di dalamnya bagimu”.

33.Yang memahami nilai kebajikan

“Barang siapa yang tidak pernah merasakan kesulitan, maka ia tidak akan pernah memahami nilai kebajikan orang lain”.

Mutiara Hadits Imam Ridha a.s

1. Tiga karakter orang mukmin

“Seseorang tidak akan menjadi mukmin yang sejati kecuali ia memiliki tiga karakter berikut ini: mengikuti sunnah Tuhannya, sunnah Nabi-Nya dan sunnah imamnya. Sunnah (kebiasaan yang dilakukan oleh) Tuhannya adalah menyimpan rahasia, sunnah Nabi-Nya adalah berbuat toleransi terhadap orang lain dan sunnah imamnya adalah sabar menanggung kesengsaraan”.

2. Pahala berbuat kebajikan secara diam-diam dan ancaman bagi
orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan

“Orang yang berbuat kebaikan secara diam-diam pahalanya sama dengan tujuh puluh kebaikan, orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan, ia akan hina dan orang yang menutupi kejelekan akan diampuni”.

3. Kebersihan

“Menjaga kebersihan adalah termasuk akhlak para nabi a.s.”

4. Orang yang dapat dipercaya

“Orang yang (pada hakikatnya) dapat dipercaya tidak akan berkhianat kepadamu, dan hanya engkaulah yang menganggap pengkhianat sebagai orang yang dapat dipercaya”.



Baca Selengkapnya ....

~PERMUSUHAN ABADI ANTARA DUA MAKHLUK ALLAH~

Posted by Unknown 0 komentar

~PERMUSUHAN ABADI ANTARA DUA MAKHLUK ALLAH~

Bismillahir-Rahmanir-Rahim...
Sahabatku tercinta .., iblis selalu membisikan permusuhan dengan manusia, sebagaimana proklamasi permusuhan setan dengan adam as.

Ketika adam as. turun ke bumi, maka iblis berkata “Tuhan, bukankah telah saya katakan bahwa adam akan menentang perintahmu menjauhi pohon khuldi, serta mematuhiku. Siapa yang mematuhi sesuatu berarti ia menjadi hambanya. Dan aku telah menang atasnya.

Kemudian Allah berkata, “Lalu apa yang kau mau ?”

Iblis menjawab, “Kuasakan aku atasnya”

Allah berkata, “pergilah! Aku telah menguasakanmu atasnya. Tuntutlah apa yang kau inginkan darinya! “

Iblis menjawab, “karena Engkau telah memberi kuasa kepadaku, maka dengan kekuasanMu, aku akan menyesatkannya berikut semua keturunannya.”

Allah berkata, “Di antara mereka ada para hamba yang ikhlas yang kamu tidak mempunyai kuasa atas mereka. Kamu hanya berkuasa atas orang-orang sesat yang mengikutimu.”

Iblis terlaknat itu kemudian berkata, “Kecuali para hambamu yang ikhlas”. Ia pun menyetujui dengan pengecualian yang sudah dikecualikan Allah swt. Iblis kemudian berkata, “Tuhan, karena Engkau telah menguasakan aku atas Adam dan memberi apa yang aku minta, maka tambahkan kekuatan kepadaku ! “ Mohon iblis.

Allah berkata, “Engkau bisa mengalir dalam darahnya”

“Aku pasti akan kalah kalau dia mengingatmu”, kata iblis lagi.

Allah berkata, “Aku telah memberinya sifat lupa, alpa dan lalai”

“Dia akan mengalahkanku dengan keturunannya yang banyak”, timpal iblis lagi

“Kalau dia beranak, kamu juga akan mempunyai anak”, begitu kata Allah.

“Dia akan mengalahkanku dengan kekuatan yang ada pada dirinya”

“Allah berkata “Kerahkan pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki untuk menghadapi mereka. Lalu berserikatlah dengan mereka dalam hal harta dan anak-anak, serta beri mereka janji bahwa tidak ada surga dan neraka.”

Iblis menjawab, “Engkau telah memenuhi keinginanku. Oleh karenanya aku akan mendatangi mereka dari arah depan (yang dari arah ini aku buat dunia memperdaya mereka), lalu dari arah belakang (yang dari arah ini aku menipu mereka agar berbuat dosa), dari arah kanan (yang dari arah ini aku buat mereka lalai), serta dari arah kiri (yang dari arah ini aku buat mereka menangguhkan taubat).”

Adam kemudian berkata, “Engkau telah memberi peluang kepada musuhMu untuk menguasaiku dan mendukungnya dengan kekuatanMu. Lalu bagaimana aku bisa melawannya ?” Tanya Adam suatu ketika.

“Kulindungi engkau dengan malaikat-Ku”, jawab Allah “Tambahkan kekuatan lain untukku !”, Kata Adam. “Aku tidak akan menghukummu jika engkau alpa dan lupa” “Tambahkan karuniamu lagi !” “Aku tidak akan menuliskan dosa atas niat burukmu”. “Tambahkan lagi, Tuhan !” “Allah menjawab permintaan Adam, “Jika kamu tidak jadi melakukan niat burukmu, Aku tulis niat buruk yang tidak jadi itu sebagai suatu kebaikan”

“Tambahkan lagi, untukku !” “Aku akan menuliskan pahala untukmu atas niat baikmu”, kata Allah

“Tambahkan lagi, Tuhan !” “”Jika kamu mengerjakan niat baik tersebut, kebaikan itu akan ditulis sebanyak sepuluh kali lipat”. “Tambahkan lagi, ya Allah !” “”Aku akan menambahnya hingga tujuh ratus kali lipat”, begitu Allah memenuhi permintaan Adam. “Tambahkan lagi”, kata Adam belum puas. “Hingga berkali-kali lipat”, Tuhan memenuhi.

“Tambahkan lagi, Tuhan !”. “Rahmat-Ku mendahului murka-Ku”, begitu kata Tuhan”

“Tuhan, dia mengalahkanku dengan tentara dan pasukan berkudanya”

“Setiap kali kamu melahirkan seorang anak, Aku pasti mengutus malaikat untuk menjaganya”, jawab Allah (QS Al-Ra’d [13]:11)

“Tambahkan lagi, Tuhan !”

“Pintu tobat terbuka untukmu jika kamu mau bertobat, yang juga terbuka bagi keturunanmu yang bertobat setahun sebelum meninggal”.

“Tambahkan lagi, Tuhan !”

“Pintu tobat terbuka bagi keturunanmu yang bertobat sebulan sebelum meninggal” “Tambahkan lagi, Tuhan !” “Pintu tobat terbuka bagi keturunanmu yang bertobat sejam sebelum meninggal”

“Tambahkan lagi, Tuhan !”

“Pintu tobat terbuka bagi keturunanmu yang bertobat selama ajal belum sampai kerongkongan”

“Tambahkan lagi, Tuhan !” “Aku turunkan untukmu kitab suci-Ku”

“Tambahkan lagi, Tuhan !” “Aku kirim untukmu para rasul-Ku”

“Tambahkan lagi, Tuhan !”

“Aku perkuat kamu dengan kebenaran yang selama kamu berpegang kepadanya, iblis tidak akan mengalahkanmu. “

“Tambahkan lagi, Tuhan !” “Aku ajarkan kepadamu tentang firmanKu”

“Tambahkan lagi, Tuhan !” “Aku jadikan adzan sebagai warisan bagi anak keturunanmu”

“Tambahkan lagi, Tuhan !” “Aku jadikan mesjid yang di tempat itu engkau bisa mengunjungiku”

“Tambahkan lagi, Tuhan !” “Aku jadikan dzikir mengingatku sebagai minuman untukmu”

“Lalu apa yang menjadi prajuritku ?”

“Segala yang melingkari pimpinan mereka. Pimpinan mereka adalah akal”. “Akal adalah raja. Ia memiliki kekuasaan berupa makrifat. Pemimpinnya berupa akal. Sumbernya adalah otak. Tempatnya berada di shadr (dada), dan kekuasaanya berada di seluruh tubuh. Ia memiliki seratus pembantu yang mempunyai tugas masing-masing.”

Iblis kemudian berkata “Engkau telah menguasakan ku atas adam setelah sebelumnya Engkau membuatku terhina dan terusir di hadapannya. Semua yang didapat Adam itu juga setelah engkau lepaskan pakaian kemuliaan dariku dan busana malaikatku. Engkau juga telah memberinya perangkat perang lengkap dengan pasukannya. Engkau membelanya, menguatkannya, serta mengobarkan perang antara diriku dan dirinya. Kelau demikian, apa yang menjadi perangkat dan prajuritku ?” Begitu Iblis mulai berargumen.

“Apa yang kau mau ?” Tanya Allah.

“Engkau memberinya kitab suci, lalu apa kitabku ?” Tuntut Iblis. “Kitabmu adalah tato”, jawab Allah.

“Lalu, apa rasul untukku ?” “Para dukun”, jawab Allah. “Apa bahan pembicaraanku ?”Allah menjawab, “Kebohongan”. “Apa Al Quranku ?” Allah menjawab,“Syair”. “Apa perangkat penyeruku ?” Allah menjawab,“Seruling”. “Apa masjidku ?” Allah menjawab,“Pasar”. “Apa rumahku ?”Allah menjawab, “Kamar kecil dan gereja”. “Apa makananku ?” Allah menjawab,“Semua makanan yang tidak disebut namaku”. “Apa minumanku ?” Allah menjawab,“Segala yang memabukkan”. “Apa perangkapku ?” Allah menjawab,“Wanita”. “Engkau berikan prajurit kepada Adam. Lalu, apa prajuritku ?”, protes iblis. “Segala sesuatu yang menyebabkan segala perangai buruk dan hawa nafsu dapat menguasai adam.

Dengan semua itu, mahluk terlaknat itu pun merasa puas.

Nah sahabatku, lihatlah pada cerita yang di paparkan di atas. Setan menyerang kita dari depan, belakang, kiri dan kanan... Hanya dengan keikhlasan yg tulus kepada Allah, mereka tak berdaya terhadap kita semua....

Ikhlas, tidaklah sesederhana yang didefinisikan oleh orang awam. Ikhlas memiliki tingkatan-tingkatan yang harus kita daki. Bahkan terdapat suatu keiklasan yang sangat sulit untuk dicapai. Hanya orang-orang yang dibantu Allah saja yang dapat mencapainya. Sebagaimana Abu Ya’qub as-Susy mengatakan, “Apabila mereka melihat keikhlasan dalam keikhlasannya, maka keikhlasan mereka itu memerlukan keikhlasan lagi.” Cacat keikhlasan dari masing-masing orang yang ikhlas adalah penglihatannya akan keikhlasannya itu. Jika Allah menghendaki untuk memurnikan keikhlasannya, maka Dia akan menggugurkan keikhlasannya dengan cara tidak memandang keikhlasannya sendiri, dan jadilah ia sebagai orang yang diikhlaskan Allah swt. (Mukhlas), bukannya berikhlas (Mukhlish)

Teladanilah orang-orang yang ikhlas, sahabatku, karena sebagian orang arif berkata, “Tidak seorangpun hamba yang ikhlash selama empat puluh hari, kecuali akan mendapatkan sumber hikmah memancar dari hati pada lisannya.

Suatu hari, beberapa waliyullah melihat Rabi’ah menyusuri jalan denga api di tangan kirinya dan air di tangan kanannya. “Perempuan surga, ke mana engkau akan pergi dan apa maksud perbuatanmu ini ?”

Rabi’ah menjawab, “Aku akan membakar surga dan menyiramkan air ke dalam api neraka, sehingga kedua hijab itu bisa terangkat dari mereka yang mencari-Nya, agar mereka ikhlas dalam menjaga hati. Hamba Allah akan belajar untuk melihat-Nya tanpa harapan akan pahala atau takut akan siksa. Sebagaimana yang terjadi sekarang, jika engkau menarik harapan akan pahala atau takut akan siksa, niscaya tak akan ada seorang pun yang beribadah atau taat. [Di kutip dari Syams Al-Din Ahmad aflaki, Manaqib Al-Arifin (Kebijakan-kebijakan orang-orang arif), Vol 1 (Teheran : Dunya-i Kitab 1983), h. 396]

Nah sahabatku, lihatlah pada cerita yang di paparkan di atas...

seorang legenda ahli-Allah, Rabi’ah Al-Adawiyah (w. 185H / 801 M) atau sering juga dipanggil Rabi’ah Al-Bashrah telah mengajarkan kita makna ikhlas yang lebih dalam. Ikhlas tidak lagi hanya didefinisikan hanya sebagai : menjadikan Allah swt. sebagai satu-satunya sesembahan, dan menjadi tujuan semua amal. Ikhlas tidak lagi hanya didefinisikan sebagai : mensucikan amal perbuatan dari campur tangan sesama mahluk.

Rupanya definisi ikhlas dari Rabi’ah adalah definisi yang diceritakan oleh malaikat jibril, ketika Nabi Muhammad saw. Bertanya, apa itu ikhlash : “Aku bertanya kepada Jibril as. Tentang ikhlas, apakah ikhlas itu ? Lalu Jibril berkata : ‘Aku bertanya kepada Tuhan Yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah sebenarnya ?’ Allah swt. menjawab , ‘Suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang kucintai.” (H.r. Al-Qazwini meriwayatkan dari Hudzaifah)

Sahabatku, semoga kita dapat menjadi orang yang ikhlas (mukhlish), karena hanya seorang mukhlish yang bisa mendefinisikan riya. Sebagaimana definisi Al-Junayd tentang ikhlas : “Keikhlasan adalah rahasia antara Allah dengan si hamba. Bahkan malaikat pencatat tidak mengetahui sedikitpun mengenainya untuk dapat dituliskannya, setan tidak mengetahuinya hingga tidak dapat merusaknya, nafsu pun tidak menyadarinya sehingga ia tidak mampu mempengaruhinya.”

Nah, Sahabatku, Rabi’ah telah membukakan salah satu sisi pintu kerahasiaan ikhlas. Ikhlas terjadi manakala kita mengeluarkan (tidak berkompromi dengan) mahluk dalam bermuamalah dengan Allah. Dengan demikian kita tidak lagi memperdulikan surga (mahluk), maupun neraka (mahluk) dalam beribadah. Yang kita inginkan dari ibadah kita adalah Pemilik surga dan neraka. Sebagaimana seseorang yang benar-benar mencintai kekasihnya, maka ia pun akan bersabar terhadap ketentuan kekasihnya, dan ia tidak akan memperdulikan harta kekayaan dan jabatan yang dimiliki sang kekasihnya. Yang diinginkannya hanyalah kekasihnya saja. Itu cukup baginya....

Nah sekarang, jika surga dan neraka tak pernah ada, masih maukah kita beribadah kepada-Nya dengan ikhlas... ? ..? .... ??? ..

Semoga Bermanfaat dan Penuh Kebarokahan Dari Allah ...

Baca Selengkapnya ....

Sahabat

Fage Facebook

Buku Tamu

<-- Start Shoutbox light effect by Kiss -->
Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Ukhuwah Islamiyah.